Mak, satu bulan sudah lewat
Dan aku masih belum juga sempat
Tenggelam di pelukanmu
Bagai janjiku dulu

Duhai mak, aku tentu berdosa
Biarkan engkau kecewa
Harapkan datangku

Tapi mak, aku tetap lihat senyummu
Memandikanku
Lewat celah dedaunan akasia

Waktu sinar kuning mentari menerobos
Lalu matamu sejuk menatap
Sarat berisi doa
Tepiskan pekat langit malam
Bagai lampu kota membias di wajahku

Di tepi jalan ini, mak
Aku sedang kangen engkau
Maafkan aku ...