Seorang tukang ketoprak
Membaca koran milik pelanggan
Duduk di kursi di belakang gerobak reotnya
Bukan iklan teknologi yang dia kunyah di benak
Atau potret gemetar perekonomian bumi
Apalagi kisah perang dan bocah-bocah lapar
Sebab dia pasti akan berpikir untuk merelakan
Gerobak dan ketopraknya dikirim pbb
Ke penampungan pengungsi
Sebenarnya dia sedang menelanjangi cerpen
Berapresiasi ala tukang ketroprak di sela kerja
Sambil menanti pelanggan buncit perutnya
Terisi ketupat, rebusan toge lokal
Dan remasan kerupuk kiloan
Cerpen yang dia baca tuturkan kretakan
Rumah tangga seorang tukang ketoprak
Yang istrinya jual anggur saban malam
Buat anak-anak muda di kampung
Hingga salah seorang hilang akal
Lantas menguliti kebaya sang istri
Koran dilipat dan dikembalikan seraya bersyukur
Bahwa bukan dia tokoh di cerpen itu
Hilanglah seleranya berapresiasi
Malas membayangkan itu terjadi pada keluarganya
Di saat nafas tersengal-sengal merengkuh penghasilan
Sebagai tukang ketoprak